Selamat Datang

Selamat Datang Di Blog Pramuka Sumedang
=============================================================================

Profil Facebook

Selasa, 06 Januari 2009

REVITALISASI GERAKAN PRAMUKA, HARAPAN DAN TANTANGAN

Oleh : Acep K. Hidayat Susanto*

Pendidikan pramuka adalah pendidikan non-formal yang dilaksanakan di luar lingkungan sekolah dan diluar lingkungan keluarga dan berperan sebakai komplemen dan suplemen terhadap pendidikan formal dalam melahirkan generasi yang bertanggtung jawab dimasa depan.

Untuk mencapai maksud tersebut dilaksanakan kegiatan kepramukaan, yaitu kegiatan yang menantang (menampilkan kesulitan, menstimulasi kreatifitas dan memberikan pengalaman yang baru), menarik (orisinil sehingga dapat membangkitkan minat dan keinginan untuk berpartisipasi), menyenangkan bagi kaum muda serta dilaksanakan di alam terbuka dengan menerapkan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan.

Dalam kurun waktu 45 tahun Gerakan Pramuka telah mengalami banyak perkembangan , namun sebagai mana juga berlaku di banyak negara, perkembangan kepanduan (Pramuka) tidak begitu menggembirakan.

Ada dua masalah pokok yang dihadapi yaitu masalah kualitas di satu pihak yakni terjadinya penurunan jumlah anggota yang cukup tajam dan masalah kualitas dipihak lain yakni penerapan Prinsip Dasar Kepramukaan, yang merupakan nilai dan landasan pembentukan kode Kehormatan (Kode Etik, Kode Prilaku) sebagai kode hidup pribadi dan kolektif, kurang mendapat perhatian serta kurang ditanamkan.

Hal ini sudah bukan menjadi rahasia umum lagi. Fenomena tersebut bisa kita lihat di Gugusdepan masing-masing. Betapa tidak, jumlah peserta didik yang semakin sedikit dimungkinkan karena mereka menganggap pramuka sebagai sesuatu yang menakutkan. Harus memakai “Baju Besi”-lah yang gerahnya minta ampun, kegiatannya hanya menulis, materi-materi, banyak Paksaan dan hukuman, panas-panasan dan berbagai hal lain yang membuat tidak enak dan tidak nyaman. Sungguh pemahaman yang tidak sepenuhnya keliru dan ada benarnya juga.

Mereka berkata demikian sesuai dengan apa yang mereka lihat dan mereka rasakan. Mengapa hal itu bisa terjadi? Pemahaman dan gambaran yang ada yang mereka tahu, tidak merepresentasikan kegiatan gerakan kepramukaan yang sesungguhnya.

Banyak gugusdepan yang membuat kebijakan “mewajibkan” latihan pramuka sebagai salah satu upaya menambah jumlah kuantitas, namun sangat disayangkan prinsip-prinsipkepramukaan seperti kegiatan yang menyenangkan,menarik, wahana kreatifitas dan sebagainya menjadi hilang berubah menjadi prinsip keterpaksaan, penekanan dan hal-hal yang bertentangan dengan prinsip dasar kepramukaan.

Ketika para peserta didik / para siswa sudah memiliki “mindset” seperti itu tugas kita-lah untuk memberikan pemahaman yang benar mengenai gerakan pramuka, dalam hal ini posisi paling signifikan adalah sang Pembina.

Seorang pembina Pramuka-selain harus memahami materi-materi kepramukaan- dia juga harus aktif dan kreatif memikirkan bagaimana cara meningkatkan kualitas dan kuantitas anggota pramuka dengan melihat dan menggunakan kecenderungan peserta didik. Metode pembelajarannyapun setiap saat harus ditingkatkan dengan melakukan inovasi-inovasi yang mengacu pada kegiatan yang menantang, menarik, menyenangkan dan dilaksanakan di alam terbuka.

Selain itu, keterlibatan majelis pembimbing jangan hanya menjadi simbol pelengkap, mereka pun harus berperan dalam meningkatkan dan mengembangkan gerakan pramuka, baik itu mabigus (Kepala Sekolah) maupun Mabides, mabiran sampai Mabinas (Kalangan Birokrasi)

Banyak cara yang dapat kita lakukan untuk meningkatkan dan memperkokoh eksistensi organisasi gerakan pramuka, salah satunya dengan melakukan Revitalisasi Gerakan Pramuka.

Revitalisasi Gerakan Pramuka adalah pemberdayaan Gerakan Pramuka yang dilakukan secara sistematis, berkelanjutan dan terencana untuk lebih meningkatkan peran, fungsi dan tugas pokok gerakan pramuka.

Dengan dilakukannya revitalisasi gerakan pramuka, diharapkan pramuka dapat diterima dan diminati oleh kaum muda sebagai pilihan dalam proses belajar berorganisasi, selain itu pramuka juga dapat dipercaya sebagai wahana pembentukan watak dan pengembangan kepribadian kaum muda.

Adapun langkah-langkah strategis supaya revitalisasi gerakan pramuka berjalan dengan baik adalah sebagai berikut :
1. Memperkuat kepemimpinan & manajemen kwartir
2. Merapatkan barisan pembina pramuka, pelatih pembina pramuka dan andalan serta majelis pembimbing
3. Mengaktifkan perindukan siaga, pasukan penggalang, am-balan penegak dan racana pandega sebagai media pengua-tan sesama dan antar kelompok sebaya dalam gugus depan.
4. Memantapkan penerapan prinsip dasar kepramukaan, sistem among dan metode kepramukaan
5. Mengutamakan program peserta didik yang berdampak positif terhadap peningkatan semangat bela negara, patriot pembangunan dan perekat bangsa
6. Memperkokoh kemitraan dan dukungan sumberdaya dari semua komponen
7. Mengamalkan trisatya dan dasa pramuka.

penulis adalah Ketua DKR Tanjungkerta dan Sekretaris II DKC Sumedang

PETUNJUK PEMBUATAN LAPORAN KEGIATAN

Oleh : Acep K. Hidayat Susanto*


Laporan kegiatan adalah pemaparan hasil dari aktivitas yang telah dilaksanakan sebagai bagian dari tertib administrasi sebagai bukti dan bahan penilaian, apresiasi atau bahan evaluasi. Laporan kegiatan menggambarkan kegiatan yang telah dilaksanakan secara global/garis besar. Selain itu laporan kegiatan juga biasanya disampaikan kepada badan/intansi/lembaga atau orang yang ada pada level/tingkat paling atas.

Pada dasarnya tidak ada format yang baku bagi pembuatan bentuk dari laporan kegiatan. Yang pasti didalam laporan kegiatan, ada beberapa hal yang harus tercantum yang merupakan hal pokok dari kegiatan yang telah dilaksanakan diantaranya : penyelenggara, nama kegiatan, pelaksanaan kegiatan, deskripsi singkat kegiatan, laporan keuanga, saran-saran dan penutup.

Adapun untuk format laporan kegiatan di lingkungan Gerakan Pramuka, ada juga hal-hal yang tidak boleh terlewatkan, misalnya untuk rincian penyelenggara dan/atau peserta, dikarenakan adanya beberapa unsur yang khas dan tidak terdapat di organisasi yang lain, misalnya : Majelis Pembimbing, Andalan, Karyawan , Pelatih, Pembina, Penegak, Pandega, Penggalang, Siaga dan sebagainya.

Untuk contoh dan penjelasan format laboran kegiatan dapat diperhatikan dibawah ini :

I. JAJARAN PENYELENGGARA
Jajaran penyelenggara adalah Badan/Intansi/Lembaga yang memiliki dasar hukum dan kewengangan untuk mengadakan sebuah kegiatan/acara

II. KEGIATAN
Kegiatan berisikan nama kegiatan, waktu dilaksanakannya kegiatan dan tempat pelaksanaan kegiatan

III. PELAKSANA
Pelaksana kegiatan merupakan Panitia yang menyelenggarakan kegiatan/acara yang mendapat kewenangan untuk mengelola dan mengurusi teknis kegiatan. Untuk pelaksana kegiatan biasanya mencantumkan Nama ketua panitia, jabatan di pramuka dan jabatan pokok (jabatan dinas) serta personal badan pelaksana.

IV. JUMLAH PESERTA
Jumlah peserta mencantumkan jumlah dari rincian unsur anggota gerakan pramuka yang mengikuti kegiatan tersebut

V. PELAKSANAAN
Pelaksanaan kegiatan mendeskripsikan ringkasan kegiata dari awal sampai akhir, kejadian yang terjadi, hal-hal yang dianggap penting untuk laporan atau publikasi. Apabila kegiatannya berupa perlombaan dan kompetisi, dapat juga di cantumkan hasil dari kejuaraan tersebut, atau apabila kegiatannya berbentuk seminar, dapat di sebutkan juga siapa narasumbernya dan darimana.

VI. ANGGARAN BIAYA
Urusan dana biasanya menjadi hal yang sangat urgen, dan sangat sensitif. Ole karena itu sumber, asal dan penggunaannya harus jelas dan dapat dipertanggung jawabkan akuntabilitasnya.
Anggaran dana menginformasikan asal dan sumber dana diperoleh dari mana saja, dan digunakannya untuk apa saja.

VII. KESIMPULAN
Kesimpulan berisikan ringkasan atau point gambaran dari kegiatan secara umum.

VIII. SARAN-SARAN
Berisikan tentang usulan yang mungkin dilakukan untuk kegiatan kedepannya, baik ditujukan buat atasan, ataupun buat yang berkepentingan

IX. PENUTUP
Berisikan kata-kata penutup

*) Penulis adalah Sekretaris II DKC Sumedang dan Ketua DKR Tanjungkerta

Jumat, 02 Januari 2009

Agenda Desember 2008

1. Latgab DKC Sumedang

Hari/Tanggal :
Minggu, 21 Desember 2008
Waktu :
Pkl. 08.00 WIB s.d 16.00
Tempat :
Gedung Kwarcab


2. LPK DKC Sumedang

Hari/Tanggal :
Jum'at-Minggu, 26-28Desember 2008
Waktu :
Pkl. 08.00 WIB s.d Selesai
Tempat :
Gedung Kwarcab dan sekitarnya


3. Dianpinru Kwarcab Sumedang

Hari/Tanggal :
Sabtu-Senin, 27-29 Desember 2008
Waktu :
Pkl. 08.00 WIB s.d selesai
Tempat :
SDN Ciloa


4. Pesta Siaga Kwarcab

Hari/Tanggal :
Senin, 29 Desember 2008
Waktu :
Pkl. 08.00 WIB s.d 16.00
Tempat :
Alun-Alun Sumedang

DKC Sumedang Tahun Baruan dengan "Ngaliwet"

Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pandega Kabupaten Sumedang mengisi acara tahun baruan dengan melakukan acara ngaliwet bersama di gedung kwarcab komplek lapang cigugur, gunung kunci Sumedang.

Acara santai yang diadakan pada malam menjelang tahun baru ini diikuti oleh DKC, Unit SAR 0913 dan Unit Protokol 0911 Pramuka Sumedang.

Ketua DKC Sumedang, Kusmana mengatakan, bahwa kegiatan ini dilaksanakan sebagai ajang konsolidasi organisasi, refleksi kegiatan tahun 2008 dan spirit untuk tahun 2009. "Acara ini mula-mula diisi dengan nonton bareng di halaman gedung Kwarcab dan kemudian pada pukul 23.30 WIB kita makan-makan dengan diawali oleh sambutan ketua dan doa bersama yang dipimpin oleh Acep K. Hidayat Susanto yang merupakan sekretaris II DKC".

"selain acara tahun baruan, acara ini juga berbarengan dengan ulang tahunnya sdr Rini Nuraeni (wakil Ketua DKC) dan Nurhadian Yusuf". selain itu Acep K. H menuturkan " Kami sangat bahagia dan gembira, selain bisa berkumpul, DKC Sumedang mendapat kebahagiaan dikarenakan pada pekan yang lalu 3 orang dari keluarga besar DKC Sumedang lolos tes CPNS dan sudah melakukan pemberkasan. mereka bertiga adalah: Nurhadian Yusuf, Ifaidah dan Inggit dari Unit Protokol.