Selamat Datang

Selamat Datang Di Blog Pramuka Sumedang
=============================================================================

Profil Facebook

Senin, 28 Juli 2008

Rapat Pra Jambore

Rapat Pra Jambore

Hari : Senin
Tanggal : 28 Juli 2008
Waktu : Pukul 09.00 WIB s.d selesai
Tempat : Kwaran (Gedung PKG)
Acara :
1. Pembahasan Kepanitiaan
2. pembahasan rapat per bidang kegiatan

Senin, 14 Juli 2008

Kode Kehormatan Gerakan Pramuka

KODE KEHORMATAN GERAKAN PRAMUKA
Oleh : Acep K. Hidayat Susanto


Kode kehormatan adalah suatu norma atau nilai-nilai luhur dalam kehidupan para anggota Gerakan Pramuka yang merupakan ukuran atau standar tingkah laku seorang anggota gerakan pramuka.
Kode kehormatan di kalangan anggota pramuka, terdiri dari dua macam kode, yaitu[1]:

1. Janji (satya) yang berupa Trisatya;

Trisatya
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh :
1) Menjalankan Kewajibanku Terhadap Tuhan Dan Negara Kesatuan Republik Indonesia Dan Mengamalkan Pancasila.
2) Menolong Sesama Hidup Dan Mempersiapkan Diri/Ikut Serta Membangun Masyarakat.
3) Menepati Dasa Dharma.

Di dalam Trisatya ada enam kewajiban yaitu :
1) Kewajiban Terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
2) Kewajiban Terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia.
3) Kewajiban Terhadap Pancasila
4) Kewajiban Terhadap Sesama Hidup
5) Kewajiban Terhadap Masyarakat
6) Kewajiban Terhadap Dasa Dharma

Apa perbedaan Trisatya anggota penggalang dengan Trisatya anggota penegak, pandega dan anggota dewasa?
Perbedaannya, jika pada Trisatya golongan penggalang tercantum kalimat mempersiapkan diri membangun masyarakat, maka pada Trisatya golongan penegak, pandega atau anggota dewasa kalimat tersebut berubah menjadi ikut serta membangun masyarakat.

2. Ketentuan Moral (dharma) berupa Dasa Dharma ;

Dasa Dharma
Pramuka itu :
1. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia.
3. Patriot yang sopan dan ksatria.
4. Patuh dan suka bermusyawarah.
5. Rela Menolong dan tabah.
6. Rajin, Terampil dan gembira.
7. Hemat, cermat dan bersahaja.
8. Disiplin, berani dan setia.
9. Bertanggung jawab dan dapat dipercaya.
10. Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan.

Dari Dasa Dharma, kita dapat menjabarkannya menjadi banyak sikap hidup (pola tingkah laku) sehari-hari, seperti misalnya :
1. Yang sesuai dengan dharma ke-1
ü Beribadah menurut agama masing-masing dengan sebaik-baiknya. Dengan menjalankan semua perintah-nya serta meninggalkan segala larangannya.
ü Patuh dan berbakti kepada orang tua.
ü Sayang kepada saudara, dsb.
2. Yang sesuai dengan dharma ke-2
ü Menjaga kebersihan sanggar, kelas dan lingkungan sekolah
ü Ikut menjaga kelestarian alam, baik flora maupun faunanya.
ü Membantu fakir miskin, anak yatim, orang tua jompo.
ü Mengunjungi teman atau saudara yang sakit, dsb.
3. Yang sesuai dengan dharma ke-3
ü Mengikuti upacara sekolah atau upacara latihan dengan baik
ü Menghormati yang lebih tua dan menyayangi yang lebih muda.
ü Ikut serta dalam pertahanan bela negara.
ü Melindungi kaum yang lemah
ü Belajar di sekolah dengan baik
ü Ikut serta dalam kegiatan-kegiatan kemasyarakatan, dsb.
4. Yang sesuai dengan dharma ke-4
ü Mengerjakan tugas-tugas dari guru, pembina atau orang tua dengan sebaik-baiknya.
ü Patuh kepada orang tua, guru dan pembina.
ü Berusaha mufakat dalam setiap musyawarah
ü Tidak mengambil keputusan yang tergesa-gesa yang didapatkan tanpa melalui musyawarah, dsb.
5. Yang sesuai dengan dharma ke-5
ü Berusaha menolong orang yang sedang mengalami musibah atau kesusahan.
ü Setiap menolong tidak meminta pamrih atau persenan.
ü Tabah dalam menghadapi berbagai kesulitan.
ü Tidak banyak mengeluh, dan tidak mudah putus asa.
ü Bersedia menolong tanpa diminta.
6. Yang sesuai dengan dharma ke-6
ü Tidak pernah membolos dari sekolah.
ü Selalu hadir dalam setiap latihan atau pertemuan pramuka.
ü Dapat membuat berbagai macam kerajinan atau hasta karya yang berguna.
ü Selalu riang gembira dalam setiap melakukan kegiatan atau pekerjaan, dsb.
7. Yang sesuai dengan dharma ke-7
ü Tidak boros dan bersikap hidup mewah.
ü Rajin menabung.
ü Teliti dalam melakukan sesuatu.
ü Bersikap hidup sederhana, tidak berlebih-lebihan.
ü Bisa membuat perencanaan setiap akan melakukan tindakan, dsb.
8. Yang sesuai dengan dharma ke-8
ü Selalu menepati waktu yang telah di tentukan.
ü Mendahulukan kewajiban dibandingkan haknya.
ü Berani mengambil keputusan.
ü Tidak pernah mengecewakan orang lain.
ü Tidak pernah ragu-ragu dalam bertindak, dsb.
9. Yang sesuai dengan dharma ke-9
ü Menjalankan segala sesuatu dengan sikap bersungguh-sungguh.
ü Tidak pernah mengingkari janji
ü Bertanggung jawab dalam setiap tindakan
ü Pandai memegang rahasia dan amanat, dsb.
10. Yang sesuai dengan dharma ke-10
ü Berusaha untuk berkata baik dan benar dan tidak pernah berbohong.
ü Tidak pernah menyusahkan dan mengganggu orang lain.
ü Berbuat baik kepada semua orang.dan sebagainya.

Jadi dengan adanya kode kehormatan bagi Gerakan Pramuka, diharapkan pola tingkah laku atau tindakan para anggota Gerakan Pramuka akan menjadi lebih baik sesuai dengan tujuan dan sasaran dari pendidikan Gerakan Pramuka, seperti tercantum dalam anggaran dasar gerakan pramuka.
[1] Untuk golongan siaga kode kehormatannya adalah : Dwisatya dan Dwidharma.

Rapat Persiapan Dianpinru dengan Kepsek

Rapat Persiapan Dianpinru
Hari/Tanggal :
Rabu 16 Juli 2008
Tempat :
Kantor Cabang Dinas Pendidikan Tanjungkerta (Kwaran
Agenda :
Sosialisasi Dianpinru dengan Kepala Sekolah
Peserta :
Kepala Sekolah se-Kecamatan Tanjungkerta
Waktu :
Pkl. 09.00 s.d selesai
Pembahasan :
1. kegiatan
2. peserta
3. biaya
4. fasilitas

SALAM PRAMUKA

SALAM PRAMUKA
Oleh : Acep K Hidayat Susanto


Dalam gerakan pramuka, kita mengenal tiga macam salam pramuka yaitu :
Pertama : “Salam Biasa”
Kedua : “Salam Hormat”
Ketiga : “Salam Janji”


1. Salam biasa
Salam biasa dipergunakan apabila seorang Pramuka bertemu dengan Pramuka lain untuk yang perama kali atau yang terakhir pada hari itu. Siapa yang melihat dahulu, dialah yang harus memberikan salam terlebih dahulu secara otomatis tanpa aba-aba, tidak memandang pangkat dan tidak peduli mana yang lebih tua atau lebih muda.
Salam Pramuka ini dapat diberikan sambil berjalan, duduk, naik sepeda, naik mobil atau bersampan. Jadi, tidak mesti harus berdiri tegak. Cara memberikan salam dengan cara mengayunkan tangan kanan kearah pelipis kanan. Kelima jari rapat dan lurus dengan lengan bawah. Telapak tangan menghadap kebawah, ujung jari telunjuk menyentuh pelipis. Lengan kanan atas membuat siku-siku pada ketiak. Siku agak kedepan sedikit.
Jika tangan kanan membawa tongkat, tongkat itu diangkat lurus keatas rata-rata kira-kira sepuluh senti meter diatas tanah. Tangan kiri diletakan merata kedepan dada dengan telapak tangan mengahap bawah dan ujung ibu jari menempel pada tongkat.
Jika tangan kanan kita sedang membawa atau memegang sesuatu, kita boleh saja dengan menganggukkan kepala saja atau mengucapkan “Salam” ataupun melambaikan tangan kiri.
Salam Pramuka biasa bermaksud
a. Sebagai tanda saling menghargai, menghormati, menyayangi, serta menganggap sebagai saudara atau keluarga sendiri diantara sesama Pramuka;
b. Untuk saling mendo’akan keselamatan, baik bagi yang memberi maupun bagi yang diberi salam;
c. Dengan menggukan salam lima jari, berarti saling memperingatkan bahwa sebagai Pramuka, kita berkewajiban untuk menjalankan Pancasila sesuai dengan yang dituntut oleh Trisatya Pramuka

2. Salam Hormat
Salam hormat dipergunakan apabila seorang Pramuka
a. Bertemu dengan orang yang wajib dihormati, misalnya, bertemu dengan presiden, wakil presiden, menteri, gubernur, wali kota, bupati, camat, lurah, pejabat, tokoh-tokoh masyarakat, bapak atau ibu guru, serata orang tua
Dalam keadaan biasa kakak pembina cukup diberi salam biasa, tetaoi didalam suatu upacara, wajib diberi salam hormat;
b. Melihat bendera merah putih sedang dikibarkan atau diturunkan. Kalau kebetulan sedang sibuk mengerjakan sesuatu, lalu mendengar peluit tanda sang merah putih dikibarkan atau diturunkan. Dia harus berhenti sebentar dari kesibukannya, kemudian segera berdiri tegak ditempat menghadap bendera dan memberikan salam hormat mengikuti naik dan turunnya sang merah putih.


3. Salam Janji
Salam janji dipergunakan apabila seorang Pramuka dalam suatu upacara mendengar temannya mengucapkan janji Trisatya. Begitu kita mendengar ucapan Demi Kehormatan Aku Berjanji … dan seterusnya dalam suatu upacara pelantikan, maka semua Pramuka yang hadir wajib memberikan salam janji secara otomatis walaupun tidak disertai aba-aba untuk menghormat.
Cara memberikan salam janji sama dengan memberikan salam hormat, yaitu dalam sikap sempurna. Jika tangan kanan membawa tongkat, tongkat itu dipindahkan untuk dipegang tangan kiri dan dimiringkan bagian atasnya ke kiri. Kemudian dengan tangan kanan memberikan salam janji. Sesudah selesai ucapan janji, tangan kanan kembali tegak dan memegang kembali tongkat tadi. Disini yang perlu diperhatikan yaitu bahwa salam janji harus selalu diberikan dengan tangan kanan. Bagi pramuka yang dengan bertugas membawa perlengkapan upacara tidak perlu memberikan salam janji. Cukuplah berdiri tegak. Mas Chep’s dari berbagai sumber

PENGERTIAN SIFAT DAN FUNGSI KEPRAMUKAAN

PENGERTIAN SIFAT DAN FUNGSI KEPRAMUKAAN
Oleh : Acep K Hidayat Susanto


Pendahuluan

B
oys Scout, gerakan internasional yang bertujuan untuk meningkatkan karakter anak-anak dan remaja untuk melatih mereka supaya dapat bertanggung jawab di masa dewasa nanti. Gerakan ini bermula di Inggris pada tahun 1907 oleh Sir Robert Baden-Powell, yang program-program dasar gerakannya diilhami oleh dua organisasi remaja yang telah lebih dulu terbentuk : Sons of Daniel Boone, didirikan oleh Daniel Carter Beard seorang naturalis-illustrator, dan Woodcraft Indian, yang dipelopori oleh Ernest Thompson Seton seorang penulis Inggris kelahiran Kanada.
Kepanduan telah berkembang pesat di lebih dari 140 negara di dunia. Organisasi-organisasi kepanduan internasional adalah organisasi yang independen tetapi bias bertemu setiap dua tahun sekali dalam Boy Scout World Converence.
Biro kepanduan se dunia (The Boy Scout World Bureau) berada di Jenewa, Swizerland, berfungsi sebagai serikat organisasi. Kegiatan pertemuan besar internasional, yang disebut jamboree dilaksanakan setiap empat tahun sekali.
Sejak dibentuk oleh Sir Robert Baden Powell di Inggris, maka berdirilah banyak organisasi kepanduan di banyak negara, seperti salah satunya di Amerika Serikat pada tahun 1910. setiap pandu mengucapkan sumpah pandu, dan berusaha menadi seorang yang “kuat jasmaninya, kuat mentalnya, dan bermoral baik”. Gerakan Kepanduan adalah tidak bersekte dan tidak mempunyai hubungan khusus dengan dinas militer atau kepentingan politik tertentu.
Organisasi kepanduan adalah kegiatan yang paling banyak menghabiskan waktunya di alam terbuka. Berkemah adalah merupakan program tetap organisasi, yang terkandung di dalamnya program konservas alam, kehutanan, pertanian dan aksi social serta bhakti pada masyarakat. Sebagai contoh, selama terjadinya Perang Dunia II (1939 – 1945), The Boy Scout berpartisipasi dalam banyak kegiatan sipil. Program-program lainnya antara lain meningkatkan keterampilan dalam pengetahuan tentang hewan dan tumbuhan, berenang, pertolongan pertama, bersemboyan, dan aktivitas lainnya. Motto para pandu adalah “Be Preparred”.
[1]
Jadi apakah kepramukaan itu? menurut Lord Baden Powell yaitu : “Kepramukaan itu bukanlah suatu ilmu yang harus di pelajari dengan tekun, bukan pula merupakan kumpulan ajaran-ajaran dan naskah-naskah dari suatu buku. Bukan! Kepramukaan adalah suatu permainan yang menyenangkan di alam terbuka tempat orang dewasa dan anak-anak pergi bersama-sama, mengadakan pengembaraan bagaikan kakak beradik, membina kesehatan dan kebahagiaan, keterampilan dan kesediaan untuk memberikan pertolongan kepada yang membutuhkannya”.
Dari penjelasan Baden Powell tersebut, kita akan dapat mengambil maknanya, yaitu : Kepramukaan adalah suatu permainan yang mengandung pendidikan. Pendidikan apa? Banyak para pembina yang telah melupakan “hal paling mendasar”, bahwa factor pembinaan watak (mental) adalah yang harus sangat di perhatikan.

Sifat Kepramukaan
Resolusi konferensi kepramukaan sedunia pada tahun 1924, bertempat di Kopenhagen, Denmark, menghasilkan rumusan bahwa kepramukaan mempunyai tiga sifat yaitu :
² Nasional, artinya kepramukaan itu di selenggarakan di masing-masing negara disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing negara tersebut.
² Internasional, artinya kepramukaan harus dapat mengembangkan rasa persaudaraan dan persahabatan antar sesama anggota kepanduan (pramuka) dan sebagai sesama manusia.
² Universal, artinya kepramukaan itu dapat berlaku untuk siapa saja serta dapat di selenggarakan dimana saja.


Fungsi Kepramukaan
Seperti halnya dengan sifat-sifat kepramukaan, fungsi kepramukaan juga terdiri dari tiga fungsi yaitu :
² Merupakan Kegiatan yang menarik yang mengandung pendidikan, bagi anak-anak, remaja dan pemuda.
² Merupakan suatu pengabdian (job) bagi para anggota dewasa yang merupakan tugas yang memerlukan keikhlasan, kerelaan dan pengabdian.
² Merupakan alat (means) bagi masyarakat, negara atau organisasi, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, alat bagi organisasi atau negara untuk mencapai tujuannya.

Istilah Gerakan Pramuka
Gerakan pramuka adalah nama organisasi yang merupakan suatu wadah proses pendidikan kepramukaan yang ada di Indonesia. Sebelum tahun 1961, di Indonesia pernah berdiri puluhan bahkan sampai ratusan organisasi kepanduan, seperti misalnya : Pandu Rakyat Indonesia (PRI), Kepanduan Bangsa Indonesia (KBI), Hizbul Wathon (HW), Pandu Kesultanan (PK), Wira Tamtama, dan banyak lainnya.
[2]
Dan sekarang hanya ada satu organisasi kepanduan nasional, yaitu Gerakan Pendidikan Kepanduan Praja Muda Karana, disingkat Gerakan Pramuka.[3]
Di negara-negara lain, istilah pandu dan kepanduan serta organisasinya berbeda-beda, walaupun mempunyai maksud yang sama[4]. Seperti misalnya :
² Di Malaysia, organisasi kepanduannya adalah Persekutuan Pengakap Malaysia.
² Di Singapura, organisasi kepanduannya adalah The Singapore Scout Association.
² Di Pilifina, organisasi kepanduannya adalah Kapatirang Scouting Philifinas.
² Di India, organisasi kepanduannya adalah The Bharat Scouts and Guides .
² Di Amerika Serikat, organisasi kepanduannya adalah Boys Scout Of Ameroca (BSA).
[1] Be Prepared artinya : selalu siap sedia untuk menolong dan bertindak.
[2] Untuk lebih jelasnya mengenai organisasi-organisasi kepanduan yang pernah ada di Indonesia, disarankan membaca materi mengenai sejarah kepanduan di Indonesia.
[3] Berdasarkan Keppres No. 238/1961 Tentang Gerakan Praja Muda Karana yang menggabungkan semua organisasi kepanduan yang ada, kecuali yang berhaluan kiri (komunis).
[4] Istilah Scouting, Padvinder, Kepanduan, dam Kepramukaan merupakan suatu pengertian yang sama.

SISTEM PENGORGANISASIAN DEWAN KERJA

SISTEM PENGORGANISASIAN DEWAN KERJA
Oleh : Acep K. Hidayat Susanto. KIM.

A. PENDAHULUAN

Berbicara tentang system pengorganisasian Dewan Kerja berarti kita akan mengkaji tentang manajemen yang ada di dalam tubuh Dewan Kerja yang bersangkutan. Hal yang paling ditekankan adalah bagaimana cara mengoptimalisasikan kinerja dari bagian-bagian yang ada dalam struktur guna mencapai tujuan organisasi. Pengertian Dewan Kerja itu sendiri adalah sebagai wadah pembinaan di tingkat kwartir yang beranggotakan pramuka penegak dan pandega yang dipilih dalam Muspanitera melalui formatur.
Maksud dibentuknya Dewan Kerja adalah untuk memberikan kesempatan kepada para pramuka penegak dan pandega untuk menambah dan meningkatkan sikap pengetahuan dan keterampilan serta pengalaman dibidang pengelolaan organisasi, pengembangan bakat kepemimpinan dalam usaha pengembangan pribadi dan pengabdian kepada Gerakan Pramuka, agama, masyarakat, bangsa dan negara.
Adapun tujuan dibentuknya Dewan Kerja adalah untuk mengembangkan kepemimpinan dan kemampuan pramuka penegak dan pandega dalam ikut serta mengelola Gerakan Pramuka dalam melaksanakan tugas yang dibebankan oleh kwartir sehingga mereka merupakan kader Gerakan Pramuka untuk masa mendatang.
Guna mengoptimalisasikan hal tersebut diatas adalah perlu kiranya dibuat job description/pembagian tugas kerja. Oleh karena itu hal yang terpenting lainnya adalah dengan penugasan dan pembagian wewenang.

B. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KERJA

Sesuai dengan ketentuan yang berlaku, yaitu : Petunjuk Penyelenggara Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pandega Putera Puteri yakni Surat Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka No.022 Tahun 1991 Tentang Petunjuk Penyelenggaraan Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pandega dan Surat Keputusan Kwartir Nasional No. 12 Tahun 1996 Tentang Penjelasan Petunjuk Penyelenggaraan Dewan Kerja. Adapun tugas pokok dari Dewan Kerja antara lain :
1. Melaksanakan keputusan Muspanitera yang telah disahkan oleh Kwartir dalam membina dan mengembangkan anggota Gerakan Pramuka sesuai dengan kebijaksanaan yang telah digariskan oleh kwartir diwilayahnya.
2. Menyusun, melaksanakan dan mengelola pramuka pramuka penegak dan pandega sesuai dengan kebijaksanaan yang digariskan oleh kwartir diwilayah kerjanya.
3. Menyelenggarakan Muspanitera ditingkat kwartir yang bersangkutan.

C. PEMBAGIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KERJA

1. Ketua Dewan Kerja
1) Mengetuai Dewan Kerja;
2) Bersama-sama semua dengan anggota Dewan Kerja bertanggung jawab atas segala kegiatan kepada kwartir gerakan pramuka dan musppanitera;
3) Sebagai andalan kwartir;
4) Bersama-sama semua dengan anggota Dewan Kerja melaksanakan semua keputusan musppanitera dan mengelola kegiatan pramuka penegak dan pandega di kwartir;
5) Membina personil Dewan Kerja;
6) Bertanggungjawab atas segala kegiatan Dewan Kerja.

2. Wakil Ketua Dewan Kerja
1) Membantu ketua Dewan Kerja, baik di dalam lingkungan Dewan Kerja maupun dilingkungan Kwartir Gerakan Pramuka;
2) Mewakili ketua Dewan Kerja apabila berhalangan;
3) Sebagai andalan kwartir;
4) Berfungsi melakukan pengawasan atas semua kegiatan Dewan Kerja, terutama pengawasan keuangan;
5) Membina personil Dewan Kerja;
6) Ikut serta menentukan kebijakan Dewan Kerja;
7) Bertanggungjawab kepada ketua Dewan Kerja;
8) Diminta atau pun tidak, dapat memberikan usul kepada ketua Dewan Kerja.

3. Sekretaris I Dewan Kerja
1) Mengatur dan melaksanakan mekanisme administrasi Dewan Kerja, terutama segi konsepsional;
2) Mewakili Dewan Kerja apabula ketua dan wakil berhalangan;
3) Bertindak sebagai komunikator Dewan Kerja;
4) Diminta atau pun tidak, dapat memberikan usul kepada ketua Dewan Kerja.
5) Ikut serta menentukan kebijakan Dewan Kerja;
6) Bertanggungjawab kepada ketua Dewan Kerja.

4. Sekretaris II Dewan Kerja
1) Bersama-sama sekretaris I mengatur dan melaksanakan mekanisme administrasi Dewan Kerja, terutama dari segi operasional;
2) Menggantikan sekretaris I apabila yang bersangkutan berhalangan;
3) Bertindak sebagai kepala secretariat Dewan Kerja;
4) Diminta atau pun tidak, dapat memberikan usul kepada ketua Dewan Kerja.
5) Ikut serta menentukan kebijakan Dewan Kerja;
6) Bertanggungjawab kepada ketua Dewan Kerja.

5. Bendahara Dewan Kerja
1) Mengelola keuangan Dewan Kerja;
2) Mengusahakan, menginventarisir dan memelihara harta benda Dewan Kerja;
3) Merencanakan keuangan Dewan Kerja serta penggunaannya, diketahui ketua Dewan Kerja atau wakil;
4) Melaporkan kondisi keuangan kepada rapat pleno Dewan Kerja;
5) Diminta atau pun tidak, dapat memberikan usul kepada ketua Dewan Kerja.
6) Bertanggungjawab kepada ketua Dewan Kerja.

6. Ketua Bidang Dewan Kerja
1) Membantu ketua Dewan Kerja dalam memimpin anggota bidangnya, dalam tugas pokok dan tanggungjawab sesuai dengan bidangnya masing-masing.
a. Bidang Teknik Kepramukaan
Merencanakan dan merumuskan pelaksanaan kebijakan pembinaan dan pengembangan pramuka penegak dan pandega secara konsepsional.
b. Bidang Kegiatan Operasional
Merencanakan dan melaksanakan program kerja kegiatan operasional Dewan Kerja.
c. Bidang Pembinaan dan Pengembangan
Merencanakan dan melaksanakan program kerja kegiatan pendidikan dan latihan atau kegiatan lain dalam rangka pembinaan dan pengembangan kualitas pramuka penegak dan pandega.
d. Bidang Penelitian dan Evaluasi
Merencanakan dan melaksanakan program kerja kegiatan Merencanakan dan melaksanakan program kerja kegiatan penelitian dan evaluasi dalam rangka mendukung pembinaan dan pengembangan kualitas pramuka penegak dan pandega.
2) Mewakili Dewan Kerja apabila pimpinan Dewan Kerja berhalangan;
3) Bertanggungjawab kepada ketua Dewan Kerja.

7. Anggota Dewan Kerja
1) Mempunyai tugas pokok dan tanggungjawab secara bersama-sama untuk membantu ketua dan wakil ketua Dewan Kerja dalam melaksanakan tugas pokoknya dan tugas pokok Dewan Kerja sesuai dengan petunjuk penyelenggaraan Dewan Kerja;
2) Bertanggungjawab kepada ketua Dewan Kerja.

D. WEWENANG DEWAN KERJA

Wewenang adalah hak dan kewajiban yang dimiliki oleh Dewan Kerja dalam melaksanakan tugas pokoknya. Wewenang yang dimiliki tersebut adalah :
1. Membuat penjabaran keputusan Musppanitera, dan melaksanakannya;
2. Mengatur penyusunan, pelaksanaan dan pengelolaan kegiatan Pramuka penegak dan pandega sesuai dengan kebijaksanaan yang digariskan oleh Kwartirnya;
3. memberi saran kepada Kwartir dalam mengelola pramuka penegak dan pandega diwilayah Merjanya;
4. Membantu Kwartir dalam penelitian dan pengembangan Gerakan Pramuka;
5. Melakukan pembinaan terhadap Dewan Kerja diwilayah kerjanya secara koordinatif dan konsultatofdengan memberikan bimbingan teknis;
6. Menyelenggarakan Musyawarah Pramuka Penegak Pandega Puteri Putera (Musppanitera);
7. Menyelesaikan tugas pokok selama masa bhaktinya.

E. PENUTUP

Dilihat dari bentuk-bentuk penugasan dan pemberuian wewenang yang ada dalam tubuh Dewan Kerja, adalah hal yang tidak asing lagi jika semua itu kembali kepada manajemen dan prilaku organisasi, termasuk sifat kepemimpinan manajemen yang harus dimiliki oleh segenap personel di Dewan Kerja, karena Dewan Kerja bersifat kolektif dan kolegial.

SISTEM ADMINISTRASI DEWAN KERJA

SISTEM ADMINISTRASI
DEWAN KERJA

1. Sistem Pencatatan
a. Penyelenggaraan Surat Menyurat
Satuan Organisasi Pramuka Penegak dan Pandega adalah merupakan salah satu bagian yang tak terpisahkan dari organisasi gerakan pramuka, yang mana pengelolaannya secara umum dilakukan oleh orang dewasa serta berada dalam bimbingan secara umum dilakukan oleh orang dewasa, maka penyelenggaraan surat menyurat senantiasa dilakukan oleh orang dewasa (kwartir/Pembina gugusdepan) kecuali yang bersifat intern untuk pengurus dijajarannya.
Pendistribusian surat berpedoman pada sistem surat – menyurat Kwarda Jawa Barat, yakni 2 (dua) keatas dan 2 (dua) kebawah.
b. Sistem Penomoran Surat Bagi Satuan Pramuka Penegak Dan Pandega Adalah Sebagai Berikut :
1. Dewan Kerja Cabang x/DKC.09.13-Y
2. Dewan Kerja Ranting x/DKR.09.13.AA-Y
3. Dewan Racana/Ambalan x/BB.09.13.AA.CC-Y
4. Dewan Saka x/DS.09.13-U

Keterangan
X : Nomor Surat
Y : Kode Administrasi : A = Administrasi
B = Diklat
C = Kegiatan Oprasional
D = Keuangan
AA : Kode Kwartir Ranting
BB : DA bagi Dewan Ambalan; DR bagi Dewan Racana
CC : Nomor Gudep
U : Satuan Karya : L = Saka Bhayangkara
K = Saka Bakti Husada
N = Saka Kencana
O = Saka Tarunabumi
P = Saka Wanabakti
c. Nota Dinas
d. Daftar Hadir
e. Notulensi Rapat
f. Daftar Risalah Rapat

2. Penyelenggaraan Buku
a. Buku Tamu
b. Agenda Surat
c. Expedisi Surat
d. Daftar Kegiatan
e. Buku kas Harian dan Kas Besar
f. Buku Program Kerja
g. Data Potensi Pramuka

3. Penyelenggaraan Papan Data
a. Papan Data program Kerja
b. Papan Data Potensi Pramuka

4. Sistem Pengarsipan

SATUAN KARYA PRAMUKA

Satuan Karya (Pramuka)

Satuan Karya Pramuka (Saka) adalah wadah pendidikan guna menyalurkan minat, mengembangkan bakat dan pengalaman para pramuka dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Satuan Karya diperuntukkan bagi para Pramuka Penggalang Terap, Pramuka Penegak dan Pandega, dan para pemuda usia 14-25 tahun dengan syarat khusus. Setiap Saka memiliki beberapa krida, dimana setiap Krida mengkususkan pada sub bidang ilmu tertentu yang dipelajari dalam Satuan karya tersebut. Setiap Krida memiliki SKK untuk TKK Khusus SAKA yang dapat diperoleh Pramuka yang bergabung dengan Krida tertentu di sebuah Saka. Satuan Karya juga memiliki kegiatan khusus yang disebut Perkemahan Bhakti (Perti) Satuan Karya.
Satuan Karya Pramuka saat ini ada 7, yang membidangi bidang tertentu. Ketujuh satuan karya tersebut ialah :
Saka Dirgantara
Satuan Karya Pramuka Dirgantara adalah wadah kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan praktis di bidang kedirgantaraan guna menumbuhkan kesadaran untuk membaktikan dirinya dalam pembangunan nasional. Ialah Satuan Karya yang membidangi bidang kedirgantaraan, umumnya saka ini hanya berada di wilayah yang memiliki potensi kedirgantaraan atau memiliki landasan udara.Pelatihan Pramuka Saka Dirgantara umumnya memperbantukan para profesional di bidang kedirgantaraan, TNI-AU pihak perusahaan penerbangan dan klub aeromodelling. Pelatihan biasanya diadakan di sebuah Pangkalan Udara tertentu.Saka Dirgantara meliputi 3 krida, yaitu :
Krida Olahraga Dirgantara (ORGIDA)
Krida Pengetahuan Dirgantara
Krida Jasa Kedirgantaraan
Saka Bhayangkara
Satuan Karya Pramuka Bhayangkara adalah wadah kegiatan kebhayangkaraan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan praktis dalam bidang keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas), guna menumbuhkan kesadaran berperan serta dalam pembangunan nasional.Ialah Satuan Karya yang membidangi bidang kebhayangkaraan.Saka Bhayangkara ialah Satuan Karya terbesar dan paling berkembang di Indonesia.Saka Bhayangkara dapat dibentuk di hampir seluruh wilayah Kwartir di Indonesia, tidak terbatas pada suatu sumber daya atau kondisi alam.Dalam pelatihan Saka Bhayangkara, umumnya Gerakan Pramuka bekerjasama dengan pihak Kepolisian Republik Indonesia dan terkadang memperbantukan pihak Dinas Pemadam Kebakaran.Biasanya Saka Bhayangkara berada dibawah pembinaan POLRI. Saka Bhayangkara meliputi 4 krida, yaitu :
Krida Ketertiban Masyarakat
Krida Lalu Lintas
Krida Pencegahan dan Penaggulangan Bencana
Krida Tindakan Pertama Tempat Kejadian Perkara (TPKP)
Saka Bahari
Satuan Karya Pramuka Bahari adalah wadah bagi Pramuka yang menyelenggarakan kegiatan-kegiatan nyata, produktif dan bermanfaat dalam rangka menanamkan rasa cinta dan menumbuhkan sikap hidup yang berorentasi kebaharian termasuk laut dan perairan dalam.Ialah Satuan Karya yang membidangi bidang Kelautan.Pembinaan Saka Bahari bekerjasama dengan pihak TNI-AL, Profesional di bidang Olahraga Air, Departemen Pariwisata dan Departemen Kelautan. Umumnya Saka Bahari hanya berada di wilayah yang memiliki potensi di bidang Bahari. Saka Bahari meliputi 4 krida, yaitu :
Krida Sumberdaya Bahari
Krida Jasa Bahari
Krida Wisata Bahari
Krida Reksa Bahari
Saka Bhakti Husada
Satuan Karya Pramuka Bakti Husada adalah wadah pengembangan pengetahuan, pembinaan keterampilan, penambahan pengalaman dan pemberian kesempatan untuk membaktikan dirinya kepada masyarakat dalam bidang kesehatan.Pembinaan Saka Bhakti Husada berada dibawah naungan Gerakan Pramuka yang bekerjsama dengan Departemen Kesehatan, Dinas Kesehatan, PMI, Rumah Sakit, dan juga Lembaga Kesehatan Profesional lainnya. Saka Bakti Husada meliputi 5 krida, yaitu :
Krida Bina Lingkungan Sehat
Krida Bina Keluarga Sehat
Krida Penanggulangan Penyakit
Krida Bina Obat
Krida Bina Gizi
Saka Kencana (Keluarga Berencana)
Satuan Karya Pramuka Kencana adalah wadah kegiatan dan pendidikan untuk meningkatkan pengetahuan keterampilan praktis dan bakti masyarakat, dalam bidang Keluarga Berencana, Keluarga Sejahtera dan Pengembangan Kependudukan.Pembinaan Saka Kencana berada dibawah Gerakan Pramuka yang bekerjasama dengan Badan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Saka Kencana meliputi 4 krida, yaitu :
Krida Bina Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KB dan KR)
Krida Bina Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KS dan PK)
Krida Advokasi dan Komunikasi Informasi Edukasi (Advokasi dan KIE)
Krida Bina Peran Serta Masyarakat (PSM).
Saka Taruna Bumi
Satuan Karya Pramuka Tarunabumi adalah wadah bagi para Pramuka untuk meningkatkan dan mengembangkan kepemimpinan, pengetahuan, pengalaman, keterampilan dan kecakapan para anggotanya, sehingga mereka dapat melaksanakan kegiatan nyata dan produktif serta bermanfaat dalam mendukung kegiatan pembangunan pertanian.Pembinaan Saka Taruna Bumi bekerjasama dengan Departemen Pertanian, Dinas Pertanian, LIPI, dan Lembaga Holtikultura. Saka Tarunabumi meliputi 5 krida, yaitu :
Krida Pertanian dan Tanaman Pangan
Krida Pertanian Tanaman Perkebunan
Krida Perikanan
Krida Peternakan
Krida Pertanian Tanaman Holtikultura.
Saka Wanabhakti
Satuan Karya Pramuka Wanabakti adalah wadah bagi Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega untuk melaksanakan kegiatan nyata, produktif dan bermanfaat dalam rangka menanamkan rasa tanggungjawab terhadap pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup.Pembinaan Saka Wanabhakti bekerjasama dengan Departemen Kehutanan , dan LSM Lingkungan Hidup/Lembaga Profesional terkait.Saka Wanabakti meliputi 4 (empat) krida, yaitu :
Krida Tata Wana
Krida Reksa Wana
Krida Bina Wana
Krida Guna Wana.

Minggu, 13 Juli 2008

Dian Pinru siap 80 %

PERSIAPAN DIANPINRU TELAH MENCAPAI 80%

Silhouette News, Seuat Sukamantri (12 Juli 1008)
Dewan kerja Pramuka Penegak dan Pandega (DKR) Tanjungkerta kembali melakukan rapat Rutin DKR untuk membahas berbagai permasalahan diantaranya; konsolidasi, pembuatan jarkom, Pemantapan Dianpinru, persiapan jamran dan pembahasan atribut DKR.
Pada kesempatan tersebut, anggota DKR hampir semua hadir baik dari SMA Tanjungkerta, MA Al-Hikam Maupun MA Darul Hikmah. Rapat yang semula akan dilaksanakan di serambi mesjid Darussalam Sukamantri kemudian dipindah ke fila seuat Sukamantri tepatnya di fila kepunyaan saudara jamaludin.
Ketua DKR Tanjungkerta Acep K. Hidayat Susanto yang ditemui redaksi Silhouette News mengatakan dalam mempersiapkan pelaksanaan jambore ranting tanjungkerta tahun 2008 akan dilakukan penyeragaman materi yang salah satunya dengan mengadakan kegiatan gladian pimpinan regu (DIANPINRU) yang akan dilaksanakan pada 19 – 20 juli 2008 nanti yang bertempat di SDN Cigentur.
Sementara itu, ketua panitia Dianpinru 2008 Dede Adzani Hermawan dari MA Plus Al-Hikam mengatakan persiapan pelaksanaan Dianpinru sudah sampai 80 % tinggal pemberitahuan ke sekolah yang rencananya akan disebarkan pada hari rabu (14 Juli red) dikarenakan sekolah baru masuk senen besok.
Pembahasan awal mengenai Jarkom (jalur komunikasi). Jalur komunikasi adalah jalur informasi yang memanfaatkan teknologi dengan menggunakan media telepon selular yang dikirimkan dengan tersistematis untuk berbagai kemudahan diantaranya efektifitas dan efisiensi, mengingat pemberitahuan dan undangan apabila dilakukan dengan menggunakan media surat (secara konvensional) tentunya menghabiskan waktu, biaya pembuatan (penggandaan) dan biaya pendistribusian. Oleh karena itu DKR Tanjungkerta berinisiatif melakukan terobosan dan inovasi selain membuat Blog juga membuat jarkom.
Untuk masalah Jamran, baru sampai penawaran ke sponsorship dan rencananya mulai senin besok DKR akan melakukan penyebaran proposal untuk mencari donator untuk membantu panitia dalam pendanaan.
Sementara untuk atribut DKR, pendanaannya baru sampai 50 % itupun hanya untuk alokasi Kaos DKR, sementara untuk yang lainnya seperti topi dan lainnya akan diusahakan hasil dari jambore. Sementara itu anggota DKR yang sedang tinggal di luar daerah diberitahu melalui SMS dengan sistem jarkom seperti yang telah dikemukakan diatas. (chevy-Pribadi)

Selasa, 08 Juli 2008

PT SOSRO Tidak Bisa diharapkan

PT SOSRO TIDAK BISA DIHARAPKAN



Perjalanan panitia sungguh sangat melelahkan, setelah hampir dua minggu mendatangi perusahaan demi perusahaan untuk menawarkan kerja sama sponsorship ternyata hampir menemui titik terang yang menggembirakan setelah proposal demi proposal masuk ke perusahaan diantaranya PT SOSRO, Sayap Mas wingsfood dan INdOSAT, satu lagi ke Garuda Food yang ternyata ditolak secara halus dengan alasan perusahaan lagi mengalami bangkrut Defisit)



Setelah mendapatkan kepastian dan konfirmasi, panitiapun melakukan negosiasi diantaranya dengan pihak PT Sosro yang dikadwalkan tanggal 5 juli 2008. kami pun berangkat dua orang untuk menemui pihak sosro seperti apa yang telak dijadwalkan. tetapi setelah negosiasi berlangsung, semua tidak seperti apa yang diharapkan, PT Sosro ternyata tidak bisa menjadi sponsorship, mereka hanya mau memberikan produk untuk kemudian panitia jual, nah keuntungan dari hasil penjualan itulah yang nantinya masuk ke kas panitia.



ya... apa boleh buat, walaupun kita di kerjai dan dipekerjakan, daripada tidak sama sekali akhirnya pihak panitia menyetujui dan menerima akan hal itu. kita liat nanti apakah kita mau mang jualkeun atau haroream......



Rupanya panitia harus terus berjuang... jalan masih terbuka lebar sobat.... terus berusaha bersusaha dan bersabarlah...